Minggu, 25 April 2010
softskill akademis
RANGKUMAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(S A P)
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KUL.IAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2
DISUSUN OLEH :
Nama : Retna Kusnul Khotimah
NPM : 11108611
Kelas : 2 KA 21
UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin-NYA kamidapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEORI ORGANISASI UMUM 2 “.
Makalah ini memuat tentang “ Ruang Lingkup Ekonomi “ksi “. Materi-materi yang terdapat dalam makalah ini kami kumpulkan dari berbagai sumber salah satunya dari internet sebagai mana kita tahu internet adalah gudangnya informasi.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
PENDAHULUAN............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1: RUANG LINGKUP EKONOMI
I.1 Definisi dan meteologi ekonomi .................................................................................. 1
I.2.Masalah pokok ekonomi dan pengaruh harga .......................................................... 2
I.3. Sistem perekonomian ............................................................................................... 4
Soal-soal latihan ………………………………………………………………………………... 6 – 8
BAB 2: PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
II.1. Pengertian permintaan dan penawaran ...................................................................... 9
II.2. Hukum permintaan dan penawaran ........................................................................... 9
II.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran ................................. 10
II.4. Penentuan harga keseimbangan ............................................................................... 17
Soal-soal latihan …………………………………………………………………………………. 18– 20
BAB 3 & 4:PERILAKU KONSUMEN ...............................................................................
1.Pendahuluan…………… .............................................................................................. 21
2. Pendekatan perilaku konsumen.................................................................................. 23
2.1 Pendekatan kardinal……………………………………………………………………..
2.2 Pendekatan ordinal ………………………..............................................................
3. Konsep elatisitas
3.1 Harga …………………………………………………………………………………….. 23
3.2 Silang...................................................................................................................... 24
3.4 Pendapatan ………………………………………………………………………………. 26
Soal-soal latihan ……………………………………………………………………………….. 27-29
PENUTUP ………………………………………………………………………………………. 30
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………… 31
ii
RUANG LINGKUP EKONOMI
Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah banyak ahli yangtertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat.
Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain. Sejak itu jumlah pemikir ekonomi bertambah banyak, dan akhirnya ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Bidang yang dipelajari oleh ilmu ekonomi sangat luas, yaitu tentang tingkah laku manusia dalam masyarakat, dalam usahanya mencari nafkah dan segala apa yang berhubungan dengan itu. Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia.
Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia. Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian
bercabang-cabang mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri.
1
Secara garis besar, perhatikan bagan pembagian ilmu ekonomi berikut ini.
Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang
kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
Misalnya: - Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.
- Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.
Selain itu ilmu ekonomi juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb.
Mikro ekonomi, hanya mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti: pembentukan harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb. Cabang yang ketiga dari ilmu ekonomi adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.
2
INTI MASALAH EKONOMI
Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
- Produksi, menyangkut masalah usaha atau
kegiatan mencipta atau menambah kegunaan
suatu benda.
- Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan
atau mengurangi kegunaan suatu benda.
- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan
berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan siapa.
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- Bagaimana.
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan
yang harus dipecahkan adalah:
bagaimana barang tersebut diproduksi?
- siapa yang memproduksi? -
sumber daya apa yang digunakan?
- teknologi apa yang digunakan?
3
- Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk
siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat system ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
- Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama Untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
- Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
4
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
- Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk system ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
- Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana Negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara system ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
5
Soal-soal Latihan !
Bab 1
1. Ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu Oikonomia yang artinya….
a. prinsip ekonomi
b. Peraturan dunia usaha
c. Kemakmuran
d. Peraturan rumah tangga
e. Peraturan perdagangan
2. Berikut ini yang termasuk hokum ekonomi adalah…
a. hukum dagang
b. hukum permintaan dan penawaran
c. hukum pidana
d. hukum agama
e. hukum perdata
3. Pada dasrnya inti masalah ekonomi mempersoalkan hubungan antara manusia dan…
a. manusia
b. uang
c. kebutuhan
d. lingkungan
e. benda
4. Masalah yang berkaitan dengan latar belakang lahirnya ilmu ekonomi adalah….
a. ketidakterbatasnnya sumber daya dan waktu
b. kelangkaan kebutuhan manusia
c. kelangkaan sumber daya dan waktu
d. kebutuhan manusia selalu tersedia
e. berkurangnya minat mandiri manusia untuk makmur
5. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi baik secara individual maupun secara keseluruhan disebut…
a. hukum ekonomi
b. hubungan fungsional
c. peristiwa ekonomi
d. motif ekonomi
e. hubungan kausal
6
6. Cara penyelidikan berdasarkan dalil-dalil pokok ekonomi menurut pikiran yang logis mencoba dan menyusun suatu kesimpulan dari peristiwa umum disebut…
a. Metode induksi
b. Metode deduksi
c. Metode empiris
d. Metode analisis
e. Metode sintesis
7. Tujuan mempelajari ilmu ekonomi adalah…
a. Agar manusia dapat mencapai kekayaan
b. Agar manusia bisa berdagang
c. Agar manusia bisa berwiraswasta
d. Agar manusia mengetahui cara mencari uang
e. Agar manusia bisa memenuhi kebutuhannya sehingga mencapai kemakmuran
8. Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak karena…
a. Pendapatan masyarakat berubah
b. Tidak terdapat barang subtitusi
c. Harga tetap
d. Pembelian dilakukan secara irrasional
e. Selera masyarakat tetap
9. Masalah pokok ilmu ekonomi adalah…
a. perasaan kekuranganmakmuran
b. tingkat harga dan jasa yang tinggi
c. tingkat pendapatan yang rendah
d. banyaknya jumlah penduduk
e. banyaknya jumlah dan jenis barang dan jasa yang diperdagangkan
10. Tujuan ilmu ekonomi adalah agar masyarakat ….
a. Dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya
b. Secepatnya mencapai keadilan
c. Dapat memiliki barang-barang lux
d. Dapat secepatnya menjadi kaya
e. Dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak
7
Jawaban Bab 1:
1. D
2. B
3. C
4. B
5. C
6. B
7. E
8. A
9. A
10. E
8
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
I. Permintaan
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
a. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
b. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai
kemampuan membeli.
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam
keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap).
Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka
jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin
banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah
yang membeli semakin sedikit.
9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan
yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya
terhadap jumlah barang yang diminta.
b. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya
pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas
permintaan.
c. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/
jasa, mempengaruhi jumlah permintaan.
Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan
sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah
permintaan berbeda.
d. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,
sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu,maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
e. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
f. Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
g. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
10
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak
mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi,
maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan
kertas koran.
4. Kurva Permintaan
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa
makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian,
karena:
1. Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi
mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
2. Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang
menjadi membeli karena mampu.
11
5. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus,
Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
* Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah
dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang,
dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Pergeseran kurva permintaan akibat perubahan pendapatan masyarakat.
P = harga
Q = jumlah barang yang ditawarkan
S = jumlah barang yang ditawarkan
12
II. Penawaran
1. Pengertian
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.
Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga
antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
2. Hukum Penawaran
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah.
Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/
turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak ( cateris paribus). Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hokum permintaan. Coba bedakan di antara keduanya!
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
a. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada
akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi
murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
13
d. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah
penawaran barang/jasa.
e. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
4. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga
dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa
jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang
lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
Tabel Penawaran
14
5. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang
mempengaruhinya. Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
. Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga
P = harga
Q = jumlah barang yang ditawarkan
S = jumlah barang yang ditawarkan
15
KESEIMBANGAN HARGA
1. Pengertian
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya.
Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
16
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha
menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000 unit.
2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah
permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran
akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.
.
17
Soal-soal Latihan !
Bab 2
1. Usaha manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dengan melakukan berbagai tindkakan, disebut….
a. Hukum ekonomi
b. Motif ekonomi
c. Tindakan ekonomi
d. Politik ekonomi
e. Prinsip ekonomi
2. Kegiatan ekonomi terdiri dari…
a. Produksi dan distribusi
b. Distribusi dan konsumsi
c. Produksi dan konsumsi
d. Distribusi dan Pemakaian
e. Produksi,disttribusi dan konsumsi
3. Permintaan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan harga disebut…
a. Permintaan elastis
b. Permintaan sempurna
c. Permintaan inelastis
d. Permintaan kolektif
e. Permintaan Borderline
4. Arah penyusuran kurva permintaan yang slopenya negative (akibat turunya harga) adalah menyusur dari….
a. Kanan atas kekiri atas
b. Kiri bawah ke kiri atas
c. Kanan atas kekiri bawah
d. Kiri atas ke kanan bawah
e. Kiri bawah ke kanan atas
5. Permintaan dari pembeli yang disertai dengan kemampuan membayar harganya disebut….
a. Permintaan absolut
b. Permintaan kolektif
c. Permintaan potensial
d. Permintaan masyarakat
e. Permintaan relative
18
6. Pergeseran kurva penwaran ke kiri, dapat disebabkan oleh…
a. Perbaikan dalam teknik pembuatan barang
b. Jumlah produsen
c. Harga bahan baku dan factor lainnya turun
d. Harga barang turun
e. Kenaikan produsen yang sama bertambah
7. Jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan tingkat harga. Hukum penawaran ini kalau di gambarkan secara grafis akan menghasilkan kurva yang bergerak…
a. Vertikal dari kiri ke kanan pada sumbu Y
b. Miring dari kiri bawah ke kanan atas
c. Miring dari kiri atas ke kanan bawah
d. Vertical dari kiri bawah kekanan atas
e. Vertical dari bawah ke atas pada sumbu X
8. Kurva penawaran mula-mula adalah SS, akibat penggunaan teknologi baru dan biaya produksi turun. Pada harga yang sama, jumlah penawaran meningkat sebanyak….
a. OP
b. Q
c. OQ
d. QQ1
e. S1Q
9. Jumlah barang yang ditawarkan penjual akan meningkat,jika…
a. Permintaan turun
b. Harga naik
c. Harga turun
d. Harga tetap
e. Laba naik
10. Harga keseimbangan adalah…..
a. Harga dimana kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan di titik E
b. Harga yang ditetapkan pemerintah
c. Harga tertinggi yang berlaku di pasar
d. Harga terendah di pasaran
e. Harga dari semua barang yang di jual belikan di pasar.
19
Jawaban soal-soal latihan
Bab 2
1. C
2. E
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
8. E
9. B
10. A
20
Bab 3& 4
PERILAKU KONSUMEN
Pengertian tentang Konsumen
Dalam ilmu perlindungan konsumen, terdapat setidak-tidaknya tiga pengertian tentang konsumen. Perundang-undangan umum yang ada tidak menggunakan arti yang sama dengan konsumen yang dimaksudkan, karena perlindungan konsumen ini menyesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan jaman. Perkembangan sosial ekonomi dan tehnologi pun telah berubah jauh dari saat-saat perundang-undangan umum tersebut disusun, karena itulah perlindungan konsumen memang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat berbagai pengertian mengenai konsumen walaupun tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat dengan pendapat lainnya. Konsumen sebagai peng-Indonesia-an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu"; atau "sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang". ada juga yang mengartikan " orang yang menggunakan barang atau jasa".
Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatuyang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindari kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangka satu pendekatan baru untuk mewujudkan perinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumenyang mempunyai pendapatan terbatas.
21
Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Analisis dalam bab ini menerangkan dua hal berikut:
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Analisis seperti itu dinamakan Teori Tingkah Laku Konsumen.
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :
Pendekatan Nilai guna (Utiliti) Kardinal dan Pendekatan Nilai Guna Kardinal.
Dalam pendekatan nilai guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan pada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya keatas berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barabg-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang untuk konsumen memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva Kepuasaan Sama,Yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guma(Kepuasan ) yang sama.
22
TEORI NILAI GUNA
Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan NIlai guna atau Utiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggi lah nilai gunaya atau utilitinya.
Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian :
Nilai guna total dan Nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berafrti pertambahan (atau pengurangan ) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Hipotesis utama teori nilai guna ,atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun,menyatakan bahwaq tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya keatas barang tersebut.
23
Macam-Macam Elastisitas
1. Elastisitas Permintaan
1. Pengertian
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka angka yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity Demand).
2. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecilnya tingkat koefisien elastisitasnya.
Macam-macam elastisitas permintaan.
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahan permintaan. E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
Contoh: permintaan terhadap beras.
24
3. Elastis Uniter (E = 1)
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.
Contoh: barang-barang elektronik.
4. Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan
harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan.
Contoh: bumbu dapur.
2. Elastisitas Penawaran
1. Pengertian
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa
yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka
yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity
Supply).
Coba Anda ingat kembali apa arti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran!
2. Macam-macam Elastisitas Penawaran
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam,
25
yaitu:
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P.
2. In Elastis (E < 1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran.
3. Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran.
4. Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
5. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi
sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar
dengan sumbu Q atau X.
26
Latihan soal Bab 3 & 4.!
1. Pada dasarnya inti masalah ekonomi adalah mempersoalkan hubungan antara
manusia dan….
a. manusia
b. kebutuhan
c. uang
d. benda
e. lingkungan
2. Kesibukan manusia untuk mencari nafkah dalam berbagai macam bidang usaha
untuk menujukan bahwa manusia itu sedang…
a. mencari kesibukan
b. mencari kekayaan
c. mencari kebutuhan
d. melakukan tindakan ekonomi
e. melakukan tindakan pemenuhan
3. Sesuai dengan intensitasnya, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi kebutuhan….
a. material dan spiritual
b. jasmani dan rohani
c. primer,sekunder dan tersier
d. individual dan kolektif
e. sekarang dan akan datang
4. Kebutuhan yang timbul sebagai pencerminan adanya factor kekurangan dalam diri manusia itu sendiri mendorong manusia untuk melakukan ….
a. politik ekonomi
b. tindakan ekonomi
c. hukum ekonomi
d. hubungan ekonomi
e. prinsip ekonomi
5. Pernyataan berikut ini merupakan tindakan yang tergolong kedalam prinsip ekonomi,yaitu…
a. penggunaan barang dengan boros
b. membeli barang mahal tanpa merhatikan kualitas
c. membeli barang kebutuhan dengan memilih,menawar dan membandingkan
d. mengadakan pesta yang berlebihan pada pesta perkawinan
e. makan dengan hidangan yang berlebihan.
27
6. Berikut ini yang mempengaruhi adanya altenatif pengunaan alat pemuas kebutuhan,kecuali…
a. tingkat pendapatan
b. status
c. lingkungan
d. kedudukan
e. norma agama
7. Tingkat kebutuhan hidup yang secara merata dapat dipenuhi ialah kebutuhan…
a. Primer
b. Sekunder
c. Tertier
d. Jasmani
e. Rohani
8. Cara penyelidikan berdasarkan dalil-dalil pokok, kemudian menurut pikiran yang logis dicoba dan disusun suatu kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang umum disebut…
a. metode deduktif
b. metode induktif
c. metode impiris
d. metode analisis
e. metode sintesis
9. Ekonomi terapan dapat diartikan sebagai….
a. Ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi secara menyeluruh
b. Penerapan dasar-dasar umum yang telah dirumuskan didalam ekonomi
kedalam kehidupan masyarkat secara nyata.
c. Penerapan masalah-masalah ekonomi secara khusus kedalam kehidupan
masyarakat secara nyata.
d. Penerapan pedoaman secara khusus kedalam kehidupan masyarakat
e. Penerapan masalah ekonomi secara menyeluruh untuk dilaksanakan secara
bertahap dan berencana.
10. Motif yang mendorong seseorang (pengusaha) untuk menguasai bermacam-macam perusahan dan bergerak dalam bidang usaha yang bermacam-macam ialah motif …
a. untuk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat
b. untuk mendapatkan penghargaan dalam masyarakat
c. untuk berbuat sosial
d. untuk dapat menolong kebutuhan orang lain
e. untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
28
Jawaban Bab 3 & 4 :
1. B
2. D
3. C
4. B
5. C
6. E
7. A
8. A
9. B
10. A
29
PENUTUP
- Permintaan/Penawaran merupakan jumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli/
dijual pada tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan terdiri dari permintaan absolut dan efektif.
Hukum Penawaran: Jika harga naik, jumlah yang ditawarkan banyak dan sebaliknya.
Hukum Permintaan: Jika harga naik, jumlah yang diminta berkurang dan sebaliknya.
Hukum penawaran berkoefisien positif, sedangkan permintaan berkoefisien negatif.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan: harga barang, tingkat pendapatan masyarakat, intensitas kebutuhan, tingkat pendidikan/peradaban, pertambahan penduduk, selera, dan harga barang pengganti.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran: biaya produksi, teknologi, harapan
keuntungan, kebutuhan akan uang tunai, dan harapan harga masa yang akan datang.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
- Harga Keseimbangan terbentuk dari titik potong penawaran dan permintaan. Harga keseimbangan diperoleh karena tawar menawar antara penjual dan pembeli sampai terdapat titik temu.
- Pembeli/penjual digolongkan: sub marginal, marginal dan super marginal. Dari golongan
tersebut ada pembeli/penjual yang rugi, impas dan memperoleh keuntungan (premi produsen dan konsumen).
Pergeseran kurvanya akibat: bertambah/berkurangnya jumlah penawaran/permintaan.
- Perubahan harga membawa pengaruh terhadap jumlah penawaran/permintaan yang
terdiri: in elastis sempurna, in elastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
- Koefisien Elastisitas permintaan/penawaran dapat dicari dengan 3 cara:
- Membandingkan prosentase perubahan jumlah yang diminta/ditawarkan dengan perubahan harga.
- Membandingkan perubahan kuantitas dengan harga.
- Membandingkan perubahan harga sebelum dan sesudah serta jumlah permintaan/
penawaran sebelum dan sesudah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Andamsari, Perumusan Aktivitas Belajar, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Haryono Anung, Tujuan Pembelajaran, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
GBPP SMU Tahun 1994 Kelas I SMU.
Purwanto, Perancangan dan Penggunaan Ilustrasi, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Lasmono Suharto, Petunjuk Belajar dalam Modul, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Sukirno Sadono, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Bina Grafika, 1981.
Suprapto J., Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: FE UI, 1991.
Susanti, Hera, Pemandu Belajar Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1996.
Subagyo Wiji Slamet, Pengantar Belajar Ekonomi, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997.
Wirodikromo, Sartono, Matematika untuk SMU, Jakarta: Erlangga, 1995.
31
artikel memahami emosi individu
Nama : Retna kusnul Khotimah
NPM : 11108611
Kelas : 2 KA 21
Memahami Emosi Individu
1. Pengertian Emosi
Hingga saat ini para ahli tampaknya masih beragam dalam memberikan teori tentang emosi dengan sudut pandang yang berbeda, diantaranya: teori Somatic dari William James, teori Cannon-Bard, teori Kogntif Singer-Schachter, teori neurobiological dan teori evolusioner Darwin. Perbedaan kerangka teori inilah yang menyebabkan kesulitan tersendiri untuk merumuskan tentang emosi secara tunggal dan universal. Meski tidak didapati rumusan emosi yang bersifat tunggal dan universal, tetapi tampaknya masih bisa ditemukan persesuaian umum bahwa keadaan emosional merupakan satu reaksi kompleks yang berkaitan dengan kegiatan dan perubahan-perubahan secara mendalam yang dibarengi dengan perasaan kuat atau disertai dengan keadaan afektif (J.P.Chaplin. 2005). English and English (Syamsu Yusuf, 2003) menyebut emosi ini sebagai “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and grandular activities”.
Menurut Abin Syamsuddin Makmun (2003) bahwa aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya selalu melibatkan tiga variabel, yaitu: (1) rangsangan yang menimbulkan emosi (stimulus); (2) perubahan–perubahan fisiologis yang terjadi pada individu; dan (3) pola sambutan. Dalam situasi tertentu, pola sambutan yang berkaitan dengan emosi seringkali organisasinya bersifat kacau dan mengganggu, kehilangan arah dan tujuan. Syamsu Yusuf (2003) memberikan penjelasan berkenaan dengan perubahan jasmaniah yang terkait dengan emosi seseorang sebagaimana tampak di bawah ini:
1. Terpesona Reaksi elektris pada kulit Marah
2. Peredaran darah bertambah cepat Terkejut Denyut jantung bertambah cepat
3. Kecewa Bernafas panjang Sakit
4. marah Pupil mata membesar
5. Cemas Air liur mongering
6. Takut Berdiri bulu roma
7. Tegang Terganggu pencernaan, otot tegang dan bergetar
. Di lain pihak, Fehr & Russel (1984) Shaver, Schwarts, Kirson & O’Connor (1987) menyebutkan, emosi memiliki tiga bentuk, yaitu passivity, intentionality, dan subjectivity. Passivity berasal dari kata Yunani kuno abad ke-18 yaitu “pathe”, artinya sama dengan “nafsu” atau “hasrat”. Makna dasar dari passivity adalah berubah secara drastis, terutama berubah menjadi sangat buruk. Kata “pasif” seringkali digunakan dalam menerangkan kata-kata emosi. Sehingga kata-kata semacam “jatuh cinta”, “terjebak amarah” dikonotasikan sebagai tindakan pasif. Artinya, emosi hanyalah tindakan refleks sebagai hasil pengalaman sensoris sederhana, yang berada di bawah kontrol pribadi. Padahal sejatinya, manusia hidup memiliki kontrol yang lebih tidak sekadar emosinya, sehingga emosi tidak sekadar pasif. Intentionality (kesengajaan) masih sering dikaitkan dengan “nafsu”, tapi bisa bermakna yang sama sekali berbeda dengan passivity jika diterapkan
1
dalam pengertian sehari-hari. Intentionality maksudnya, bahwa emosi terjadi karena suatu kesengajaan. Misalnya, orang tidak marah secara tiba-tiba, tanpa sebab musabab tetapi selalu ada sesuatu yang membuat dia marah, atau takut terhadap sesuatu, senang terhadap sesuatu, dan seterusnya. Sesuatu itu adalah objek kesengajaan dari emosi, sebagai hasil dari evaluasi dari sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. Subjectivity. Biasanya, emosi selalu dikaitkan dengan perbuatan subjektif sebagai akibat dari sebuah pengalaman diri terhadap objek eksternal. Meski demikian, emosi juga bersifat objektif, karena bisa dinilai sebagai baik atau buruk; bermanfaat atau berbahaya, bergantung kepada penilaian pribadi terhadap emosi tersebut.
Perasaan dan emosi pada dasarnya merupakan dua konsep yang berbeda tetapi tidak bisa dilepaskan. Perasaan selalu saja menyertai dan menjadi bagian dari emosi. Perasaan (feeling) merupakan pengalaman yang disadari yang diaktifkan oleh rangsangan dari eksternal maupun internal (keadaan jasmaniah) yang cenderung lebih bersifat wajar dan sederhana. Demikian pula, emosi sebagai keadaan yang terangsang dari organisme namun sifatnya lebih intens dan mendalam dari perasaan. Menurut Nana Syaodih Sukadinata (2005), perasaan menunjukkan suasana batin yang lebih tenang, tersembunyi dan tertutup ibarat riak air atau hembusan angin sepoy-sepoy sedangkan emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak, dan terbuka, ibarat air yang bergolak atau angin topan, karena menyangkut ekspresi-ekspresi jasmaniah yang bisa diamati. Contoh: orang merasa marah atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, dalam konteks ini, marah merupakan perasaan yang wajar, tetapi jika perasaan marahnya menjadi intens dalam bentuk angkara murka yang tidak terkendali maka perasaan marah tersebut telah beralih menjadi emosi. Orang merasa sedih karena ditinggal kekasihnya, tetapi jika kesedihannya diekspresikan secara berlebihan, misalnya dengan selalu diratapi dan bermuram durja, maka rasa sedih itu sebagai bentuk emosinya.
Perasaan dan emosi seseorang bersifat subyektif dan temporer yang muncul dari suatu kebiasaan yang diperoleh selama masa perkembangannya melalui pengalaman dari orang-orang dan lingkungannya. Perasaan dan emosi seseorang membentuk suatu garis kontinum yang bergerak dari ujung yang yang paling postif sampai dengan paling begatif, seperti: senang-tidak senang (pleasant-unpleasent), suka-tidak suka (like-dislike), tegang-lega (straining-relaxing), terangsang-tidak terangsang (exciting-subduing). Tingkat kematangan emosi (emotional maturity) seseorang dapat ditunjukkan melalui reaksi dan kontrol emosinya yang baik dan pantas, sesuai dengan usianya. Adalah hal yang wajar bagi seorang anak kecil usia 3-5 tahun, apabila dia merasa kecewa ketika tidak dipenuhi keinginannya untuk dibelikan permen coklat atau mainan anak-anak dan kemudian mengekspresikan emosinya dengan cara menangis dan berguling-guling di lantai. Tetapi, akan menjadi hal yang berbeda, jika hal itu terjadi pada seorang remaja atau dewasa dan jika hal itu benar-benar terjadi maka jelas dia belum menunjukkan kematangan emosinya.
2
Sekilas telah dikemukakan di atas bahwa pola sambutan emosional seringkali organisasinya kacau-balau dan hal ini sangat tampak pada mereka yang mengalami gangguan kekacauan emosional (emotional disorder) yaitu sejenis penyakit mental dimana reaksi emosionalnya tidak tepat dan kronis serta sangat menonjol atau menguasai kepribadian yang bersangkutan. Untuk kasus-kasus kekacauan emosi yang sangat ekstrem biasanya diperlukan terapi tersendiri dengan bantuan ahli.
2. Memelihara Emosi
Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan individu, akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta penampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mentalnya. Agar kesejahteraan dan kesehatan mental ini tetap terjaga, maka individu perlu melakukan beberapa usaha untuk memelihara emosi-emosinya yang konstruktif. Dengan merujuk pada pemikiran James C. Coleman (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005), di bawah ini dikemukakan beberapa cara untuk memelihara emosi yang konstruktif.
1. Bangkitkan rasa humor. Yang dimaksud rasa humor disini adalah rasa senang, rasa gembira, rasa optimisme. Seseorang yang memiliki rasa humor tidak akan mudah putus asa, ia akan bisa tertawa meskipun sedang menghadapi kesulitan.
2. Peliharalah selalu emosi-emosi yang positif, jauhkanlah emosi negatif. Dengan selalu mengusahakan munculnya emosi positif, maka sedikit sekali kemungkinan individu akan mengalami emosi negatif. Kalaupun ia menghayati emosi negatif, tetapi diusahakan yang intensitasnya rendah, sehingga masih bernilai positif.
3. Senatiasa berorientasi kepada kenyataan. Kehidupan individu memiliki titik tolak dan sasaran yang akan dicapai. Agar tidak bersifat negatif, sebaiknya individu selalu bertolak dari kenyataan, apa yang dimiliki dan bisa dikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang nyata juga.
4. Kurangi dan hilangkan emosi yang negatif. Apabila individu telah terlanjur menghadapi emosi yang negatif, segeralah berupaya untuk mengurangi dan menghilangkan emosi-emosi tersebut. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui: pemahaman akan apa yang menimbulkan emosi tersebut, pengembangan pola-pola tindakan atau respons emosional, mengadakan pencurahan perasaan, dan pengikisan akan emosi-emosi yang kuat.
3
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.
Syamsu Yusuf LN. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
bab 10-14
NAMA : RETNA KUSNUL KHOTIMAH
NPM : 11108611
KELAS : 2 KA 21
4/17/2010
UNIVERSITAS GUNADARMA
KAMPUS J
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin-NYA kamidapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEORI ORGANISASI UMUM 2 “.
Makalah ini memuat tentang “ Ruang Lingkup Ekonomi “ksi “. Materi-materi yang terdapat dalam makalah ini kami kumpulkan dari berbagai sumber salah satunya dari internet sebagai mana kita tahu internet adalah gudangnya informasi.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
PENDAHULUAN........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB 10 pendapatan nasional
10.1 per putataran roda perekonomian...................................................................... 1
10.2 metode perhitungan pendapatan nasional…………………………………………… 2
10.3. maslah dan keterbatasan ................................................................................... 3
Bab 11&12 analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup
sederhana dan pertumbuhsn ekonomi
11&12. 1.analisis pendapatan nasional ……………………………………………………… 7
11&12. 2 model analisis… ………………….................................................................... 9
11&12 3 angka pengganda…………………………………………................................... 10
11&12 4 hubungan antara pertumbuhan……………………………………………………... 11
Bab 13&14 Uang, Bank, dan Penciptaan uang
13&14 1 Pengertian ……................................................................................................ 15
13&14 2 Teori uang ……………………………………………………………………………. 16
13&14 3 kebijaksanaan moneter……………………………………………………………… 17
PENUTUP ……………………………………………………………………………………… 23
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 24
ii
BAB 10
PENDAPATAN NASIONAL
(NATIONAL INCOME)
Pendapatan Nasional (National Income) yaitu Pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Tiga pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional:
A. Production Approach :
Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan value added tiap proses produksi
Formula :
Y = ∑P.Q atau Y =
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GDP)
Q1:Jumlah barang ke 1 Q2:Jumlah barang ke 2
P1: Harga barang ke 1 P2: Harga barang ke 2
Qn:Jumlah barang ke n Pn: Harga barang ke n
B. Expenditure Approach :
Jumlah pengeluaran secaranasional untuk membeli barang dan jasa yang di dihasilkan dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan Pengeluaran RTK,RTP, RTG, RTLN
Formula : Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GNP) M :Import
C :Pengeluaran RTK/konsumsi X :Ekspor
I : Pengeluaran RTP/investasi G :Gouverment Expenditure
Perhitungannya disebut Gross National Product (GNP)
1
C. Income Approach :
Seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu
Formula :
Y = r + i + w + p
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (NI) i : bunga modal
r :sewa tanah/alam w :upah TK
p : laba pengusaha/skill
Perhitungganya disebut National Income (NI)
Konsep Pendapatan Nasional
Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun
Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun
GNP = GDP – (NetFactor Income From Abroad)
dimana NFIFA = neto faktor LN Net National Product (NNP/PNN)
NNP = GNP – (Depreciation + Replacement)
dimana Depreciation : penyusutan . Replacement : Penggantian barang modal
Net National Income (NNI)
NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tdk langsung)
Personal Income(PI)
PI = (NNI + Tranfer Payment) – (Social scurity payment + Assurance + undistributed profit +corporate taxes)
Disposable Income DI = PI – Direct Tax
2
Pendapatan Domestik Bruto - GDI
Apa Pendapatan Domestik Bruto - Mean GDI?
Jumlah dari semua pendapatan yang diterima sambil menghasilkan barang dan jasa dalam batas-batas suatu negara pendapatan kotor. Domestik (GDI) adalah perhitungan stat kurang terkenal digunakan oleh Federal Reserve untuk mengukur kegiatan ekonomi didasarkan pada pendapatan. Ini berbeda dari produk domestik bruto (PDB), yang alat pengukur kegiatan ekonomi pada pengeluaran.
GDI dihitung sebagai pendapatan total hutang dalam rekening pendapatan PDB. Hal ini dapat dihitung dengan dua cara:
1. GDI = kompensasi karyawan + surplus pendapatan usaha kotor + kotor + dicampur pajak - subsidi pada produksi dan impor
Kompensasi karyawan meliputi total kompensasi kepada karyawan atas jasa yang diberikan. Kotor operasi surplus, juga dikenal sebagai keuntungan, mengacu pada surplus usaha didirikan. pendapatan kotor campuran adalah sama dengan surplus usaha kotor, tapi untuk usaha tak berhubungan.
2. GDI = pendapatan + pendapatan bunga sewa + upah + laba + penyesuaian statistik
Statistik penyesuaian mungkin termasuk pajak penghasilan badan, dividen dan laba yang tidak dibagikan.
3
Soal-soal latihan BAB 10…!
1. Pengertian likuiditas perekonomian adalah...
a. Kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang/tagihan yang segera harus dibayarnya
b. Jumlah uang tunai yang tersimpan di kas perusahaan/masyarakat
c. Jumlah uang tersedia di kas perbankan
d. Jumlah total uang yang tersedia bagi masyarakat, tersmasuk uang kartal, uang giral dan uang tunai
e. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan/laba
2. hubungan antara uang, bank, dan lembaga keuangan terletak pada…
a. stabilitasasi harga dan nilai uang
b. keadaan penghasila dan komsumsi masyarakat
c. distribusi dan keadaan pasar
d. keseimbangan peredaran uang dan produksi barang atau jasa
e. sirkulasi uang
3. salah satu kesulitan dalam menggunakan mata uang logam adalah…
a. logam banyak digunakan untuk perhiasan
b. biaya pemuatan uang logam sangat mahal
c. tidak memenuhi syarat sebagai mata uang
d. sukar didapat dalam perdagangan
e. logam sulit dalam perawatanya
4. tugas dan fungsi bank sejak dulu hingga sekarang selalu terpusat pada…
a. pengumpulan uang
b. penyaluran uang
c. peranan uang
d. pertukaran uang
e. penyimpanan uang
5. pada saat perdagangan uang sedang berlangsung, berkembang usaha…
a. mendirikan lembaga keuangan
b. pelayanan tukar-menukar uang
c. penyimpanan dan peminjaman uang
d. tukar-menukar dan pemijaman uang
e. memberikan kredit dan jasa
4
6. Bank disebut sembagai lembaga keuangan, jika…
a. mengatur peredaran uang dalam masyarakat
b. mengatur kredit kepada masyarakat
c. menarik uang dari masyarakat dan mengeluarkan danya kembali ke dalam masyarakat
d. mengatur kehidupan perekonomian dan perdagangan
e. mengatur pertukaran uang
7. sebagai perantara dalam perekiditan, bank memiliki kesempatan memanfaatkan uang, untuk…
a. menyelenggarakan jasa-jasa pengiriman uang kepada pihak lain untuk dipinjamkan
b. menyalurkan uang kepada pihak lain untuk dipinjamkan
c. melakukan pembayaran dalam berbagai transaksi
d. menjaga dan memilihara kestabilan nilai rupiah
e. menerima tabungan dan memberikan kredit
8. usaha yang dilakukan oleh bank perkreditan rakyat adalah…
a. menciptakan uang giral dan uang kartal
b. menerima dan memberikan kredit
c. membeli dan menjual surat-surat berharga
d. menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito
e. menetapkan tingkat dan struktur bunga bank
9. produk perum pegadaian adalah…
a. kredit gadai, jasa taksiran, dan jasa titipan
b. penyaluran uang atas dasar hubungan gadai
c. pengumpulan barang-barang tergadai
d. lembaga keuangan untuk dana prekeditan
e. pemberian pinjaman dengan bunga kecil dan syarat lunak
10. lembaga keuangan yang operasinya berdasarkan hukum gadai adalah…
a. pegadaian
b. sewa guna usaha
c. bank prekeditan rakyat
d. asuransi
e. anjak piutang
5
Kunci jawaban
1. A
2. A
3. E
4. E
5. D
6. C
7. B
8. B
9. B
10. A
6
BAB 11 & 12
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Tertutup Sederhana
Y = C + S
Atau Y = C + I
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumtion (konsumsi)
S = Saving (tabungan)
I = Invest (investasi)
Besarnya Pendapatan Nasional (Y) Dipengaruhi Oleh :
1. Sumber daya produksi
2. Penggunaan tehnologi
3. Permodalan
4. Stabilitas nasional
5. Kebijakan pemerintah (fiscal policy & monetary policy)
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi (C):
Faktor intern
1. Komposisi rumah tangga
2. MPC (marginal propensity to consume)
3. Selera (taste)
4. Kebiasaan keluarga
5. Besarnya pendapatan
7
Faktor ekstern
1. Lingkungan tempat tinggal
2. Kebijakan pemerintah
3. Harga-harga barang
4. Budaya masyarakat
5. Kemajuan IPTEK
6. Pajak
Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan (S) dan investasi (I):
Tabungan
1. Pendapatan yang diterima
2. MPS (marginal propensity to saving)
3. Tingkat suku bunga
Faktor ekstern
1. Tingkat suku bunga
2. Permintaan efektif (yg didukung daya beli)
3. MEC (marginal efficiency of capital) kemampuan modal untuk menghasilakn
Income Per Capita
(Pendapatan Per Kapita)
Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu
IPC digunakan sebagai alat ukur tingkat kemakmuran suatu negara pada suatu periode
IPC= GNP: Gross National Product
Q : Jumlah Penduduk
8
Dua cara meningkatkan pendapatan per kapita :
1. Memperbesar Gross National Product
2. Menahan laju pertumbuhan penduduk
MODEL ANALISIS DENGAN VARIABEL INVESTASI DAN TABUNGAN
Investasi atau pembentukan modal dalam analisis pendapatan nasional adalah :
1. Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan.
2. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat-tempat tinggal
3. Pertambahan dalam nilai persediaan bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.
Namun dalam masalah ini difinisi investasi yang terpenting adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri.Besar kecilnya tingkat investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin menurun tingkat investasinya, sebaliknya semakin rendah tingkat bunga, maka semakin besar tingkat investasinya
Investasi dalam hubungannya dengan Tingkat pendapatan nasional dibedakan :
1. Investasi Otonom ( Autonomous Investment) adalah Investasi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional dan tingkat bunga.
2. Investasi Dorongan (Induced Investment) adalah investasi yang dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional.
Dari segi yang menggunakan, maka investasi dibedakan :
1 Investasi Pemerintah (Public Investment) adalah suatu investasi yang dilakukan oleh
pemerintah yang bertujuan tidak mencari laba tapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya investasi untuk pembangunan jalan raya, rumah sakit, dsb.
2. Investasi Swasta (Private Investment) adalah investasi yang bertujuan untuk mencari laba dan didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional.
3. Investasi Luar negeri adalah investasi yang dilakukan diluar negeri atau kekayaan
yang ada-diluar negeri.
Saving/Tabungan adalah merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsum-
sikan. Rumus saving :
S = Y - C
S = Y - (a + cY)
AS S = (1 - c)Y - a dimana : 1-c = MPS = atau perubahan
AY tingkat saving sebagai akibat dari perubahan tingkat pendapatan.
9
Contoh : Fungsi konsumsi C = 40.000.000 + 0,75 Y
maka fungsi savinganya adalah :
S = Y - C
S = Y - (40.000.000) + 0,75 Y
S = 0,25 Y - 40.000.000
ANGKA PENGGANDA UANG (MONEY MULTIPLIER)
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang.
Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan
bank. Jika monetary base naik, maka uang kartal dan cadangan bank juga
naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman
dan tambahan uang yang beredar.
Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut: Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta. Asumsi tidak ada kebocoran kas, Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit),
angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank.
Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka
pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka
menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai
cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang
dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak
dan perilaku masyarakat.
10
HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI DAN PENGANGGURAN
Salah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomi makro dimulai dengan terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929. Depresi merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhenti akibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation). Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) dan
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) atau inflasi dari sisi permintaan (demand side inflation) adalah inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada barang yang ditawarkan maka terjadi kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan eko-nomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity). Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat/tinggi mendorong peningkatan permintaan sedangkan barang yang ditawarkan tetap karena kapasitas produksi sudah maksimal sehingga mendorong kenaikan harga yang terus menerus.
11
Soal-soal latihan BAB 11&12..!
1. Harapan pemilik dalam investasi adalah…
a. mendapatkan bunga dan laba
b. mendapatkan bunga
c. mendapatkan dividen
d. mendapatkan bonus
e. mendapatkan jasa produksi
2. harapan masyarakat terhadap kegiatan investasi adalah…
a. mendapatkan bunga
b. mendapatkan pajak
c. memperoleh lapangan kerja
d. memperoleh nama baik
e. memperoleh keberuntungan
3. pengusaha yang bukan pemilik badan usaha akan menerima imbalan kerja berupa
a. bunga
b. upah
c. keuntungan/laba
d. sewa
e. gaji
4. yang merupakan kegiatan investasi di bawah ini adalah…
a. membeli sertifikat saham
b. membeli sertifikat obligasi
c. membeli obligasi
d. membeli serifikat bank Indonesia
5. sebagaian pendapatan yang tidak dikomsumsi, tetapi ditanamkan pada suatu usaha produktif disebut
a. investasi
b. penyertaan modal
c. penyertaan uang
d. komsumsi
e. tabungan
6. biaya variable yang dikeluarkan lebih tinggi dari biaya produksi disebut…
a. biaya konstan
b. biaya degresif
c. biaya regresif
d. biaya proposional
e. biaya pogresif
12
7. biaya produksi yang dikeluarkan produsen secara nyata yang dipakai untuk membiayai proses produksi disebut
a. biaya implicit
b. biaya eksplisit
c. biaya konstan
d. biaya tetap
e. biaya variable
8. biaya yang dipandang secara keseluruhan berubah langsung mengikuti perubahan-perubahan kuantitas barang yang dihasilkan ialah biaya…
a. biaya tetap
b. biaya tetap rata-rata
c. biaya variable
d. biaya tersembunyi
e. biaya eksplisit
9. yang termasuk dalam biaya tetap adalah sebagai berikut…
a. biaya upah dan biaya bahan
b. biaya modal dan biaya bahan baku
c. penyusutan aktiva tetap dan biaya overhead pabrik
d. biaya upah langsung dan tidak langsung
e. biaya marginal dan biaya total
10. yang bukan merupakan tujuan produsen dalam memperhitungkan biaya produksi adalah
a. mengetahui laba usaha
b. mengetahui harga pasar
c. mengetahui pendapatan kotor
d. mengetahui tingkat efisinisi
e. mengetahui harga pokok produk sainganya
13
Kunci jawaban
1. A
2. A
3. E
4. B
5. A
6. E
7. B
8. C
9. C
10. E
14
BAB 13&14
UANG,BANK DAN PENCIPTAAN UANG
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut:
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima
dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu :
1. Sebagai Satuan Hitung
Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen membutuhkan uang Rp. 400. Jika harga combro adalah Rp. 300 dan harga misro adalah Rp. 200, jika seseorang punya duit Rp. 700 maka untuk membeli keduanya dibutuhkan uang sebesar Rp. 500 dan ia akan memiliki sisa uang Rp. 200 untuk dibelanjakan produk atau jasa lainnya.
2. Sebagai Alat Transaksi
Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
15
3. Sebagai Penyimpan Nilai
Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi ia nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan.
4. Standard Pembayaran Masa Depan
Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan.
Macam/Jenis Bank & Definisi/Pengertian Bank Sentral, Umum Dan Bank Perkreditan Rakyat
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
16
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.
Kebijakan moneter
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
17
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 13&14…!!
1. Uang disukai oleh orang banyak sebab…
a. Dapat memenuhi kebutuhan manusia ssecara langsung
b. Dapat digunakan untuk memperoleh berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia.
c. Dapat digunakan untuk membayar pajak..
d. Dapat digunakan untuk member hadiah.
e. Dapat digunakan untuk membeli jabatan poermintaan.
2. Uang sebagai alat pembayaran yang sah akan menjadi berhala modern bila…
a. Dipergunakan.untuk memenuhi kebutuhan.
b. Dipergunakan untuk membeli kekuasaan.
c. Seluruh kehidupan manusia diarahkan untuk memperoleh uang dengan segala cara.
d. Sebagian waktu digunakan sesuai dengan aturan untuk memperoleh uang.
e. Digunakan untuk menolong sesama yang menderita.
3. Cara memperoleh uang yang halal adalah dengan …
a. Bekerja dengan keras dan merugikan
b. Bekerja keras diruang judi.
c. Bekerja keras dan merugikan orang lain.
d. Bekerja keras tanpa merugikan kepentingan orang lain.
e. Bekerja dengan segala cara untuk memperoleh keuntungan pribadi.
4. Kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) adalah cara memperoleh ua ng dan kekuasaan yang ditolak masyarakat,sebab…
a. Menguntungkan
b. Menguntungkan diri sendiri.
c. Menguntungkan sebagian masyarakat
d. Menguntungkan sekelompok orang
e. Merugikan kepentingan masyarakat pada umumnya.
5. Money politics(politik uang) merupakan bentuk penggunaan uang dan cara-cara mempeoleh uang yang ditolak oleh masyarakat sebab…
a. Menguntungkan masyarakat.
b. Menguntungkan sipenjual masyarakat.
c. Melanggar moral dan rasa keadilan.
d. Mengguntungkan diri sendiri.
e. Merugikan diri sendiri.
18
6. Perhatikanlah pernyataan berikut…!
1. Sebagai alat tukar
2. Sebagai alat bayar
3. Sebagai alat menabung
4. Sebagai satuan hitung
Yang termasuk fungsi asli uang adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
7. Ditinjau dari bahan yang digunakan untuk membuatnya, dikenal dua jenis uang,yaitu…
a. Uang emas dan uang perak
b. Uang bank dan uang Negara
c. Uang logam dan uang kertas
d. Uang kartal dan uang giral
e. Uang tanda.
8. Ditinjau dari lembaga yang menerbitkan atau mengelurkannya,dikenal…
a. Uang logam dan uang kertas
b. Uang kartal dan uang giral
c. Uang bank dan Negara
d. Uang departemen keuangan
e. Uang emas dan uang perak
9. Ditinjau dari proses pembentukannya, kita mengenal…
a. Uang kartal uang giral
b. Uang kertas dan uang logam
c. Uang bank dan uang Negara
d. Uang emas dan uang perak
e. Uang tanda
10. Tokoh yang merumuskan tori nilai kuantitas uang MV=PT adalah..
a. J.M Keynes
b. David Ricardo
c. Irving Fisher
d. Adam Smith
e. W.W Rostow
19
11. Dalam suatu Negara terdapat dua macam uang standar,tetapi hanya satu mnacam saja yang boleh dibuat secara bebas oleh masyarakt. Keadaan tersebut dinamakan…
a. Standar pincang
b. Standar tunggal
c. Standar kembar
d. standar emas
e. standar perak
12. Jika suatu Negara mendasarkan uangnya pada satu jenis uang logam, Negara itu dikatakan menganut standar…
a.Standar pincang
b.Standar tunggal
c.Standar kembar
d.standar emas
e.standar perak
13. Simpanan yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran adalah…
a. deposito on call
b. deposito berjangka
c. sertifikat berjangka
d. giro
e. tabungan
14. Pada masa sebelum dikenal adanya pertukaran,manusia…
a. Memproduksi segala sesuatu yang ingi dikonsumsinya
b. Melakukan kegiatan produksi
c. Mengonsumsi semua barang-barang bebas
d. Memproduksi untuk kebutuhan kelompok lain
e. Melakukan kegiatan distribusi dan konsumsi
15. Salah satu alasan mengapa orang menggunakan uang sebgai alat tukar adalah..
a. Dapat membeli berbagai barang yang diinginkan
b. Lebih praktis dan dapat diterima secara umum
c. Memilki satuan hitung
d. Memiliki nilai yang lebih tinggi dai pada benda uang
e. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran
20
16. Maksud digunakan uang giral adlah…
a. Dapat ditukarkan dengan uang kartal
b. Dapat memperoleh surat berharga
c. Dapot ditukarkan dengan uang kertas
d. Transaksi dalam jumlah besar dapaty ditukarkan dengan mudah
e. Dapat memperoleh kartu kredit/cek
17. Nilai instinsik uang adalah…
a. Harga bahan pembuat uang logam dan kertas
b. Harga bahan yang sama dengan nilai nominal uang
c. Nilai satuan atau nilai ukur yang melekat
d. Kemampuan membeli yang melekat pada uang
e. Harga bahan sama dengan nilai satuan uang
18. Utuk memudahkan pertukaran barang pada masa sekarang orang lebih banyak menggunakan…
a. Giro
b. Cek
c. Deposito
d. Uang
e. Surat berharga
19. Suatu benda digunakan sebagai uang bila memenuhi syarat sebagai berikut…
a. Menarik perhatian
b. Bentuknya bagus
c. Jumlahnya banyak
d. Disukai masyarakat
e. Bahanya bagus
20. Uang yang berbentuk logam atau kertas disebut…
a. Uang asli
b. Uang giral
c. Uang kartal
d. Uang turunan
e. Uang kertas
21
JAWABAN….!!!
1. B
2. C
3. D
4. E
5. D
6. C
7. C
8. D
9. B
10. B
11. A
12. B
13. D
14. A
15. E
16. D
17. C
18. D
19. D
20. B
22
PENUTUP
PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang
Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Tertutup Sederhana Y = C + S
Atau Y = C + I
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumtion (konsumsi)
S = Saving (tabungan)
I = Invest (investasi)
Perbedaan pendapatan timbul karena :
Adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi
Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula
Alat ukur distribusi pendapatan :
Gini Ratio (koefisien Gini) biasanya ditunjukkan dengan kurva LORENZ yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama satu tahun
23
DAFTAR PUSTAKA
/vyanchina.wordpress.com (Nilawati,2000: 160).
Prof.Dr.H. Amri Amir, SE., MS Guru Besar Fak.Ekonomi Uni. Jambi, Jurusan IESP
GBPP SMU Tahun 1994 Kelas I SMU.
Purwanto, Perancangan dan Penggunaan Ilustrasi, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Lasmono Suharto, Petunjuk Belajar dalam Modul, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Sukirno Sadono, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Bina Grafika, 1981.
Suprapto J., Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: FE UI, 1991.
Susanti, Hera, Pemandu Belajar Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1996.
Subagyo Wiji Slamet, Pengantar Belajar Ekonomi, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997.
24
Kamis, 08 April 2010
Tugas artikel non akademis
| TUGAS NON AKADEMIS | ||
| TUGAS NON AKADEMIS user
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah Softskill ini. Yang berjudul “KREDIT USAHA RAKYAT”
Pada hakikatnya penyusunan makalah ini bertujuan supaya mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti, memahami serta dapat menguasai dan memiliki keahlian yang maksimal dalam pengetahuan tentang softskill, baik yang akademis maupun yang non akademis karena dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada mahasiwa dan mahasiswi itu sendiri.
Dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak. Nurhadi selaku dosen pembimbing dan samua pihak yang telah membantu menyusu makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan KUR
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan Penulisan 1
1.3. Metode Analitis 1
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian dan Tujuan 2
2.2. Landasan Operasional & Tujuan Kebijakan 3
2.3. Kendala di Lapangan 3
2.4. Harapan Kedepan 4
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan 5
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan umum penulisan makalah ini untuk mengetahui masalah-masalah yang sering kita hadapi dalam cabang ilmu ekonomi dari mikro sampai makro tetapi disini penulis aklan membahas masalah-masalah yang ter jadi pada ekonomi mikro dan membahas pelaku-pelaku ekonomi mikro pada rumah tangga keluarga, perusahaan dan pemerintah, para pelaku ekonomi sering mengalami masalah yang tentunya tugas pemerintah haruslah mendukung kegiatan ekonomi mikro.
1.2 T UJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut::
1. Untuk mengetahui pengembangan ector riil dan pemberdayaan UMKM
2. Untuk mengetahui penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.
1.3 METODE ANALITIS
Sumber yang didapat untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penulisan makalah ini, penulis mengunakan dua sumber, yaitu:
studi pustaka, penulis mempelajari bahan-bahan teori pada beberapa buku yang membahas tentang ekonomi mikro
studi browsing, penulis mempelajari bahan-bahan teori pada beberapa situs web maupun tulisan blog masyarakat luas tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR),Harapan,dan Tantangan.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG KUR
Sejak diluncurkan oleh Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 November 2007, jumlah KUR (Kredit Usaha Rakyat) telah mencapai Rp6,8 triliun dengan 672 ribu debitor. Jika dibandingkan dengan jenis kredit lain, maka pertumbuhan KUR yang hampir Rp.1 triliun per bulan merupakan prestasi yang luar biasa. Tujuan diluncurkannya KUR adalah (i) untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM; (ii) untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi; (iii) untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.
Sampai dengan akhir tahun 2006, jumlah unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia mencapai angka 48,8 juta unit usaha. Namun demikian, dari jumlah tersebut, yang telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau 19,1 juta, sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh perbankan. Dari sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah Usaha Mikro yang berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan berbagai jenis usaha mikro lain yang bersifat informal.
Apabila tidak ada upaya khusus dari pemerintah, dikhawatirkan perbankan masih akan menghadapi kesulitan untuk dapat memberikan kredit kepada UMKM karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible namun belum bankable. Mempertimbangkan kondisi tersebut, akhirnya Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandai peluncuran Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM
2
LANDASAN OPERASIONAL & TUJUAN KEBIJAKAN
Landasan operasional KUR adalah Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM dan Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007.
Kendala di Lapangan
Dari inventarisasi di lapangan, beberapa kendala penyaluran KUR antara lain:
a. Belum adanya pemahaman yang seragam terhadap skim KUR, baik oleh para petugas bank di lapangan maupun masyarakat, sehingga mungkin saja masih ada beberapa penyimpangan dan persepsi yang keliru tentang KUR, misalnya: tentang ketentuan agunan, persyaratan administrasi, sumber dana KUR, beroperasinya para calo KUR Mikro dsb.
b. Pemenuhan tenaga pemasaran KUR tidak bisa dilakukan seketika oleh perbankan namun harus dilakukan secara bertahap. Hal ini terjadi karena pemberian KUR harus dilaksanakan sesuai prinsip kehati-hatian dalam perbankan sehingga diperlukan kompetensi tenaga kerja yang sesuai.
c. Adanya perubahan kondisi makro-ekonomi, misalnya: kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, dll yang menyebabkan permintaan kredit menuru
3
Harapan ke Depan
Dengan mengetahui berbagai kendala penyaluran KUR, maka perlu disusun strategi ke depan agar penyaluran KUR lebih meningkat. Beberapa strategi yang akan dilakukan perbankan untuk mempercepat penyaluran KUR antara lain:
• Melanjutkan sosialisasi bersama, dengan koordinasi oleh Sekretaris Wakil Presiden (Setwapres)dan Menko Perekonomian,
• Melakukan evaluasi dan monitoring bersama Komite Kebijakan dan Departemen terkait setiap bulan,
• Meningkatkan linkage program dalam rangka percepatan penyaluran KUR, khususnya untuk KUR dibawah Rp5 juta,
• Pengembangan produk KUR, dengan fitur asuransi jiwa dan kesehatan,
• Dilakukan keseragaman dalam penyaluran program kredit baik yang melalui PKBL maupun kredit program lainnya.
4
KESIMPULAN
KUR adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. Walaupun KUR telah berhasil memberikan akses pembiayaan yang lebih baik kepada UMKM-K, namun di masa mendatang akselerasinya masih perlu ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dievaluasi kendala penyaluran KUR selama ini
Jika ditelaah lebih lanjut, timbulnya polemik penyediaan nilai agunan sebesar 30 persen dari nilai kredit sebenarnya disebabkan adanya benturan kepentingan yang berbeda antara pemerintah, perusahaan penjaminan kredit, perbankan, dan debitor. Dari sisi pemerintah, tentu saja penyaluran KUR sebanyak mungkin adalah indikator kunci keberhasilan pemerintah. Dari sisi perusahan penjaminan kredit, penyaluran KUR yang maksimum akan dapat memberikan penerimaan premi penjaminan semakin besar, juga jumlah Non Perfroming Loan (NPL) yang kecil (baca: klaim kredit macet kecil)
5
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Bina Grafika, 1981.
Suprapto J., Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis,
Susanti, Hera, Pemandu Belajar Ekonomi,