Minggu, 21 November 2010

Karangan Bencana Alam merapi

Sabtu, 06/11/2010 12:39 WIB

Volume Letusan Merapi Masih Jauh dari Letusan Krakatau
Okdwitya Karina Sari – detikNews

Gambar: Gunung Krakatau saat meletus

Jakarta – Gunung Merapi diperkirakan belum akan meletus sebesar Gunung Krakatau pada tahun 1883. Karena volume material yang dimuntahkan Merapi masih sangat kecil. Muntahan material Merapi saat ini hanya 100 juta meter kubik. Sedangkan Krakatau 100 kali lipat dari Merapi. “ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukhyar, di Yogyakarta, Sabtu (6/11/2010).
Gunung Krakatau meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat, awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusan Krakatau terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut. (nik/mad)




Gambar: Gunung Merapi saat Meletus

Sumber Data Akurat :

1. Gunung Merapi diperkirakan belum akan meletus sebesar Gunung Krakatau pada tahun 1883.
2. Letusan Gunung Krakatau terdengar sampai 4.600 km dari pusat letussan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
3. Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora(1815) mencatat nilai Volcanic Explosivity Index(VEI) terbesar dalam sejarah modern.
4. Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik.
5. Letusan itu menghancurkan Gunung Danan,Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter.

Rabu, 03 November 2010

Perbedaan ragam standar dan nonstandar

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar,

semi standar dan nonstandar.

a. ragam standar,

b. ragam nonstandar,

c. ragam semi standar.

Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).

Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan

berdasarkan :

a. topik yang sedang dibahas,

b. hubungan antarpembicara,

c. medium yang digunakan,

d. lingkungan, atau

e. situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar :

penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
penggunaan kata tertentu,
penggunaan imbuhan,
penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
penggunaan fungsi yang lengkap.

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu,

Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan katasaya atauaku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan katague. Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar.

Dibawah ini contoh perbedaan antara ragam standard dan ragam non standar:

Pemberantasan nyamuk demam berdarah,

Apabila musim hujan tiba, penyakit demam berdarah merebak kembali di Indonesia. Rumah sakit dipenuhi penderita penyakit ini. Bahkan banyak penderita paksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena sudah tidak kamar perawatan yang tersedia sudah tidak dapat menampung pasien lagi. Banyak di antara penderita yang tidak dapat tertolong. Setiap tahun jumlah penderita dan korban meninggal terus meningkat.

Masalah demam berdarah dengue(DBD) bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi hanya tanggung jawab bersama antara pemerintahan dan masyarakat. Kita harus melakukan upaya dan masyarakat. Kita harus melakukan upaya dan berkerja keras agar anggota keluarga dan tetangga kita tidak tertular DBD. Jika semua orang melakukanya, DBD di Indonesia juga akan dapat dikendalikan seperti di Negara lain.

Virus DBD ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk ini dalam siklus hidupnya mengalami empat stadium, yaitu telur,larva,pupa,dan berada dalam air jeh yang tenang.

Genangan air yang disukai sebagai tempat perindukan biasanya genangan air dalam wadah, seperti bak mandi, drum, bak WC, tempayam, ember, vas kembang, air tempat minum, hewan, tadi tanaman hias, ban bekas, kaleng bekas, botol bekas, lubang pohon, dll, jadi cukup banyak tampungan air yang dapat menjadi perindukan nyamuk ini.

Di samping ini suasana yang di sukai adalah suasana yang gelap,terbuka,dan terlindung dari sinar matahari.

Dikutip : Buku Bahasa Indonesia Tingkat 1 SMK

Seputar harry potter

Marathon 50 jam baca harry potter

Para maniak harry potter bikin gebrakan baru. My potter. marathon membaca novel harry potter selama 50 jam tanpa henti. Dua ratus “mugle” bersukarela mengenakan pakaian sihir sekolah Hogwarts. Peserta termuda berusia 6 tahun dan tertua 79 tahun. Mereka ini ambil bagian dalam membaca secara ik. marathon buku si penyihir cilik harry potter. Tepatnya mencatat waktu 49 jam 31 menit 13 detik. Saat malam tiba, ada sebagian peserta yang membacanya keras-keras langkah menghilangkan kantuk. Sedangkan para penonton terus memberi semangatbpara “muggle” ini.

Acara yang digelar di kota Otley, Yorkshire, inggris ini bertujuan untuk pengumpulan dana bagi para penderita penyakit kanker. Dari membaca selam itu, para “mugle” sukarela ini berhasil menghimpun dana sekitar 1.828 pon atau Rp.27.420.000

Membaca marathon ini digelar oleh seorang guru di daerah tersebut yang baru saja pulih dari penyakit kanker. rupanya 30 tahun yang lalu guru itu oernah mengikuti marathon membaca buku cerita anak-anak karangan enid blyton. Dia pikir mengapa tidak ide tersebut dimunculkan kembali dan kali ini mengambil buku yang lagi ngetop sedunia. Harry poarrytter. Boleh juga ditiru.

Novel harry potter dibakar

Ratusan buku harry potter dibakar oleh para jemmat sebuah gereja di Amerika. Mereka percaya kalo buku tersebut bias menimbulkan keberanian anak-anak untuk menjadi penyihir. Para anggota gereja di kota Alamogordo d New Mexico ini mengatakan kalo buku harry Potter juga mengajarkan anak-anak untuk memuja setan”buku Harry Potter akan dibakar Karena bisa merusak hidup anak-anak muda. Buku-buku itu bisa membuat anak-anak kita mempelajari sihir”,kata Pendeta Jack Broke,74 tahun.

Peristiwa yang mirip pernah juga terjadi di tahun 1999 saat itu para umat nasrani di Amerika melarang peredaran buku Harry Potter ini.

Sumber:Majalah Orbit,Februari2002