Minggu, 21 November 2010

Karangan Bencana Alam merapi

Sabtu, 06/11/2010 12:39 WIB

Volume Letusan Merapi Masih Jauh dari Letusan Krakatau
Okdwitya Karina Sari – detikNews

Gambar: Gunung Krakatau saat meletus

Jakarta – Gunung Merapi diperkirakan belum akan meletus sebesar Gunung Krakatau pada tahun 1883. Karena volume material yang dimuntahkan Merapi masih sangat kecil. Muntahan material Merapi saat ini hanya 100 juta meter kubik. Sedangkan Krakatau 100 kali lipat dari Merapi. “ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukhyar, di Yogyakarta, Sabtu (6/11/2010).
Gunung Krakatau meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat, awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusan Krakatau terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut. (nik/mad)




Gambar: Gunung Merapi saat Meletus

Sumber Data Akurat :

1. Gunung Merapi diperkirakan belum akan meletus sebesar Gunung Krakatau pada tahun 1883.
2. Letusan Gunung Krakatau terdengar sampai 4.600 km dari pusat letussan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
3. Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora(1815) mencatat nilai Volcanic Explosivity Index(VEI) terbesar dalam sejarah modern.
4. Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik.
5. Letusan itu menghancurkan Gunung Danan,Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter.

Rabu, 03 November 2010

Perbedaan ragam standar dan nonstandar

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar,

semi standar dan nonstandar.

a. ragam standar,

b. ragam nonstandar,

c. ragam semi standar.

Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).

Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan

berdasarkan :

a. topik yang sedang dibahas,

b. hubungan antarpembicara,

c. medium yang digunakan,

d. lingkungan, atau

e. situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar :

penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
penggunaan kata tertentu,
penggunaan imbuhan,
penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
penggunaan fungsi yang lengkap.

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu,

Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan katasaya atauaku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan katague. Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar.

Dibawah ini contoh perbedaan antara ragam standard dan ragam non standar:

Pemberantasan nyamuk demam berdarah,

Apabila musim hujan tiba, penyakit demam berdarah merebak kembali di Indonesia. Rumah sakit dipenuhi penderita penyakit ini. Bahkan banyak penderita paksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena sudah tidak kamar perawatan yang tersedia sudah tidak dapat menampung pasien lagi. Banyak di antara penderita yang tidak dapat tertolong. Setiap tahun jumlah penderita dan korban meninggal terus meningkat.

Masalah demam berdarah dengue(DBD) bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi hanya tanggung jawab bersama antara pemerintahan dan masyarakat. Kita harus melakukan upaya dan masyarakat. Kita harus melakukan upaya dan berkerja keras agar anggota keluarga dan tetangga kita tidak tertular DBD. Jika semua orang melakukanya, DBD di Indonesia juga akan dapat dikendalikan seperti di Negara lain.

Virus DBD ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk ini dalam siklus hidupnya mengalami empat stadium, yaitu telur,larva,pupa,dan berada dalam air jeh yang tenang.

Genangan air yang disukai sebagai tempat perindukan biasanya genangan air dalam wadah, seperti bak mandi, drum, bak WC, tempayam, ember, vas kembang, air tempat minum, hewan, tadi tanaman hias, ban bekas, kaleng bekas, botol bekas, lubang pohon, dll, jadi cukup banyak tampungan air yang dapat menjadi perindukan nyamuk ini.

Di samping ini suasana yang di sukai adalah suasana yang gelap,terbuka,dan terlindung dari sinar matahari.

Dikutip : Buku Bahasa Indonesia Tingkat 1 SMK

Seputar harry potter

Marathon 50 jam baca harry potter

Para maniak harry potter bikin gebrakan baru. My potter. marathon membaca novel harry potter selama 50 jam tanpa henti. Dua ratus “mugle” bersukarela mengenakan pakaian sihir sekolah Hogwarts. Peserta termuda berusia 6 tahun dan tertua 79 tahun. Mereka ini ambil bagian dalam membaca secara ik. marathon buku si penyihir cilik harry potter. Tepatnya mencatat waktu 49 jam 31 menit 13 detik. Saat malam tiba, ada sebagian peserta yang membacanya keras-keras langkah menghilangkan kantuk. Sedangkan para penonton terus memberi semangatbpara “muggle” ini.

Acara yang digelar di kota Otley, Yorkshire, inggris ini bertujuan untuk pengumpulan dana bagi para penderita penyakit kanker. Dari membaca selam itu, para “mugle” sukarela ini berhasil menghimpun dana sekitar 1.828 pon atau Rp.27.420.000

Membaca marathon ini digelar oleh seorang guru di daerah tersebut yang baru saja pulih dari penyakit kanker. rupanya 30 tahun yang lalu guru itu oernah mengikuti marathon membaca buku cerita anak-anak karangan enid blyton. Dia pikir mengapa tidak ide tersebut dimunculkan kembali dan kali ini mengambil buku yang lagi ngetop sedunia. Harry poarrytter. Boleh juga ditiru.

Novel harry potter dibakar

Ratusan buku harry potter dibakar oleh para jemmat sebuah gereja di Amerika. Mereka percaya kalo buku tersebut bias menimbulkan keberanian anak-anak untuk menjadi penyihir. Para anggota gereja di kota Alamogordo d New Mexico ini mengatakan kalo buku harry Potter juga mengajarkan anak-anak untuk memuja setan”buku Harry Potter akan dibakar Karena bisa merusak hidup anak-anak muda. Buku-buku itu bisa membuat anak-anak kita mempelajari sihir”,kata Pendeta Jack Broke,74 tahun.

Peristiwa yang mirip pernah juga terjadi di tahun 1999 saat itu para umat nasrani di Amerika melarang peredaran buku Harry Potter ini.

Sumber:Majalah Orbit,Februari2002

Minggu, 03 Oktober 2010

tugas bahasa indonesia pertemuan1

BAB I

FUNGSI BAHASA

I.1 FUNGSI BAHASA

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

BAB II

RAGAM DAN LARAS BAHASA

II.2 Ragam Dan Laras Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaianyang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi (Bachman, 1990).

Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan :

1.Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :

a. Ragam lisan.

b. Ragam tulis.

Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya. Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :

1. Tata Bahasa

(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)

a. Ragam bahasa lisan :
- Nia sedang baca surat kabar
- Ari mau nulis surat
- Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

b. Ragam bahasa Tulis :

- Nia sedangmembaca surat kabar
- Ari mau menulis surat
- Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

2. Kosa kata

Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :

a. Ragam Lisan

- Ariani bilang kalau kita harus belajar
- Kita harus bikin karya tulis
- Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b. Ragam Tulis

- Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar
- Kita harus membuat karya tulis.
- Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.

Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar,

semi standar dan nonstandar.

a. ragam standar,

b. ragam nonstandar,

c. ragam semi standar.

Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).

Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan

berdasarkan :

a. topik yang sedang dibahas, b. hubungan antarpembicara,

c. medium yang digunakan, d. lingkungan, atau

e. situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar : penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
penggunaan kata tertentu,
penggunaan imbuhan,
penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
penggunaan fungsi yang lengkap.

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan katasaya atau aku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan katague. Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakankata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.

Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda lain. Dalam ragam nonstandar, sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala, kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.

Contoh : (1) Ibu mengatakan, kita akan pergi besok

(1a) Ibu mengatakan bahwa kita akan pergi besok

Pada contoh (1) merupakan ragam semi standar dan diperbaiki

contoh : (1a) yang merupakan ragam standar.

Contoh : (2) Mereka bekerja keras menyelesaikan pekerjaan itu.

(2a) Mereka bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Kalimat (1) kehilangan kata sambung (bahwa), sedangkan kalimat (2) kehilangan kata depan (untuk). Dalam laras jurnalistik kedua kata ini sering dihilangkan. Hal ini menunjukkan bahwa laras jurnalistik termasuk ragam semi standar.

Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan nonstandar. Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu, predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang. Misalnya, Hai, Ida, mau ke mana?” “Pulang.” Sering kali juga kita menjawab “Tau.”untuk menyatakan ‘tidak tahu’. Sebenarnya, pëmbedaan lain, yang juga muncul, tetapi tidak disebutkan di atas adalah Intonasi. Masalahnya, pembeda intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan dan tidak terwujud dalam ragam tulis.

1.2 Laras Bahasa

Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, larasfeature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat

dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.

Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar. Laras bahasa yang akan kita bahas dalam kesempatan ini adalah laras ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Badan dan Standar Nasional Pendidikan.2006. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonsia SMP/MTS.Jakarta.

Chaer,Abdul.2000.Tata Bahasa praktis Bahasa Indonesia.Jakarta:

Rhineka Cipta.

http://www.scribd.com/doc/9678477/Ragam-Dan-Laras-Bahasa.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia.

Minggu, 06 Juni 2010

Makalah UKM softskill

KATA PENGANTAR





Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEORI ORGANISASI UMUM 2 “.
Pada hakikatnya penyusunan makalah ini bertujuan supaya mahasiswa dan mahasiswi dapat mengerti, memahami serta dapat menguasai dan memiliki keahlian yang maksimal dalam pengetahuan tentang softskill, baik yang akademis maupun yang non akademis karena dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada mahasiwa dan mahasiswi itu sendiri.
Dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak. Nurhadi selaku dosen pembimbing dan samua pihak yang telah membantu menyusu makalah ini.






Penyusun




















i
DAFTAR ISI



Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan Penulisan 1
1.3. Metode Analitis 1
BAB II Pembahasan

2.1. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah 2
2.2. Kendala UKM terhadap pertumbuhan ekonomi 3
Di Indonesia


BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan dan Saarn 4
Daftar Pustaka
















ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Berdasarkan pendahuluan di atas, penulis tertarik untuk mengemukakan hal-hal berikut ini dalam makalah yang ditulis “Bagaimana peranan usaha, dan kontribusi usaha kecil menengah terhadap perekonomian Indonesia?”

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi kontribusi Usaha Krredit Masyarakat secara umum terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur pada buku teks, artikel media massa, dan penjelajahan on-line.,Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor UKM memiliki kontribusi terhadap ekonomi dan pembangunan Indonesia, terdapat faktor-faktor yang menjadi tantangan terhadap perkembangan UKM.
1.3 METODE ANALITIS
Sumber yang didapat untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penulisan makalah ini dengan pengumpulan data menggunakan pendekatan studi literatur. Literatur yang diperiksa meliputi buku teks, artikel media massa, dan penelusuran literatur on-line.





1
BAB 2
PEMBAHASAN

II.1 LATAR BELAKANG USAHA KECIL MENENGAH
Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang. Sementara Usaha Menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 (satu) miliar.
Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
⁻ Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara
pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam
UKM.
⁻ Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
⁻ Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki
orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
⁻ Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

Mudradjad Kuncoro mengatakan bahwa dua langkah strategis yang bisa diusulkan untuk pengembangan sektor UKM, yaitu demand pull strategy dan supply push strategy. Demand pull strategy mencakup strategi perkuatan sisi permintaan, yang bisa dilakukan dengan perbaikan iklim bisnis, fasilitasi mendapatkan HAKI (paten), fasilitasi pemasaran domestik dan luar negeri, dan menyediakan peluang pasar.

2
Langkah strategis lainnya adalah supply push strategy yang mencakup strategi pendorong sisi penawaran. Ini bisa dilakukan dengan ketersediaan bahan baku, dukungan permodalan, bantuan teknologi/ mesin/alat, dan peningkatan kemampuan SDM.


II.2 KENDALA USAHA KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor. Selama 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia. Sumbangan UKM terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57%. Sumbangan Krisis global dunia telah menggagalkan, bahkan membangkrutkan banyak bisnis di dunia. Di tengah krisis global yang melanda dunia tahun 2008-2009, Indonesia menjadi salah satu negara korban krisis global,

Mudradjad Kuncoro mengatakan ada 7 tantangan yang harus dihadapi UKM dalam era krisis global, yaitu:
1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi.
2. Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal rendah, sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber
lain, seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.
3. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum.
4. Tren nilai ekspor menunjukkan betapa sangat berfluktuatif dan berubah-ubahnya
komoditas ekspor Indonesia selama periode 1999-2006.


3

5. Pengadaan bahan baku, masalah terbesar yang dihadapi dalam pengadaan bahan baku adalah mahalnya harga, terbatasnya ketersediaan, dan jarak yang relatif jauh.
6. Masalah utama yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah tidak terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja.
7. Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyaknya pesaing yang
bergerak dalam industri yang sama, relatif minimnya kemampuan bahasa asing
sebagai suatu hambatan dalam melakukan negosiasi, dan penetrasi pasar di luar
negeri.



Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai Usaha Kecil Menegah (UKM) Indonesia telah membuktikan perannya sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan membuktikan diri secara historis tahan terhadap krisis. Setidaknya ada 7 tantangan yang dihadapi oleh UKM dalam krisis finansial global yang dapat mengancam daya saing dan operasional UKM.

Penulis juga mengemukakan saran pengembangan UKM sebagai berikut:
 Sektor UKM telah terbukti mampu bertahan dari kolapsnya ekonomi ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998 oleh karena itu pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan eksistensi dan peran Usaha Kecil Menengah dengan menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat.









4
DAFTAR PUSTAKA


Bisnis Indonesia, Edisi 21 Agustus 2008

Statistik UKM 2006-2007, Kementerian Koperasi dan UKM, diakses pada tanggal 17 Agustus 2009

Minggu, 25 April 2010

softskill akademis

TUGAS AKADEMIS
RANGKUMAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(S A P)


MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KUL.IAH

TEORI ORGANISASI UMUM 2
















DISUSUN OLEH :

Nama : Retna Kusnul Khotimah
NPM : 11108611
Kelas : 2 KA 21







UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
KATA PENGANTAR




Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin-NYA kamidapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEORI ORGANISASI UMUM 2 “.

Makalah ini memuat tentang “ Ruang Lingkup Ekonomi “ksi “. Materi-materi yang terdapat dalam makalah ini kami kumpulkan dari berbagai sumber salah satunya dari internet sebagai mana kita tahu internet adalah gudangnya informasi.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.






Penyusun













DAFTAR ISI


COVER
PENDAHULUAN............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB 1: RUANG LINGKUP EKONOMI
I.1 Definisi dan meteologi ekonomi .................................................................................. 1
I.2.Masalah pokok ekonomi dan pengaruh harga .......................................................... 2
I.3. Sistem perekonomian ............................................................................................... 4
Soal-soal latihan ………………………………………………………………………………... 6 – 8

BAB 2: PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
II.1. Pengertian permintaan dan penawaran ...................................................................... 9
II.2. Hukum permintaan dan penawaran ........................................................................... 9
II.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran ................................. 10
II.4. Penentuan harga keseimbangan ............................................................................... 17
Soal-soal latihan …………………………………………………………………………………. 18– 20

BAB 3 & 4:PERILAKU KONSUMEN ...............................................................................
1.Pendahuluan…………… .............................................................................................. 21
2. Pendekatan perilaku konsumen.................................................................................. 23
2.1 Pendekatan kardinal……………………………………………………………………..
2.2 Pendekatan ordinal ………………………..............................................................
3. Konsep elatisitas
3.1 Harga …………………………………………………………………………………….. 23
3.2 Silang...................................................................................................................... 24
3.4 Pendapatan ………………………………………………………………………………. 26
Soal-soal latihan ……………………………………………………………………………….. 27-29

PENUTUP ………………………………………………………………………………………. 30
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………… 31



ii
RUANG LINGKUP EKONOMI


Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah banyak ahli yangtertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat.

Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain. Sejak itu jumlah pemikir ekonomi bertambah banyak, dan akhirnya ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.


Bidang yang dipelajari oleh ilmu ekonomi sangat luas, yaitu tentang tingkah laku manusia dalam masyarakat, dalam usahanya mencari nafkah dan segala apa yang berhubungan dengan itu. Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia.
Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia. Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian
bercabang-cabang mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri.
1
Secara garis besar, perhatikan bagan pembagian ilmu ekonomi berikut ini.



Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang
kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.

Misalnya: - Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.
- Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.

Selain itu ilmu ekonomi juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb.

Mikro ekonomi, hanya mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti: pembentukan harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb. Cabang yang ketiga dari ilmu ekonomi adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.
2
INTI MASALAH EKONOMI

Masalah Pokok Ekonomi

Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
- Produksi, menyangkut masalah usaha atau
kegiatan mencipta atau menambah kegunaan
suatu benda.
- Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan
atau mengurangi kegunaan suatu benda.
- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen.

Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan
berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.

- Apa dan siapa.
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?

- Bagaimana.
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan
yang harus dipecahkan adalah:
bagaimana barang tersebut diproduksi?
- siapa yang memproduksi? -
sumber daya apa yang digunakan?
- teknologi apa yang digunakan?


3
- Untuk siapa.

Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk
siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati

Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat system ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

- Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama Untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.

Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?

Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.

- Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
4
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.

Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.

- Sistem Ekonomi Pasar

Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk system ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

- Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana Negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara system ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.

5
Soal-soal Latihan !

Bab 1


1. Ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu Oikonomia yang artinya….
a. prinsip ekonomi
b. Peraturan dunia usaha
c. Kemakmuran
d. Peraturan rumah tangga
e. Peraturan perdagangan

2. Berikut ini yang termasuk hokum ekonomi adalah…
a. hukum dagang
b. hukum permintaan dan penawaran
c. hukum pidana
d. hukum agama
e. hukum perdata

3. Pada dasrnya inti masalah ekonomi mempersoalkan hubungan antara manusia dan…
a. manusia
b. uang
c. kebutuhan
d. lingkungan
e. benda

4. Masalah yang berkaitan dengan latar belakang lahirnya ilmu ekonomi adalah….
a. ketidakterbatasnnya sumber daya dan waktu
b. kelangkaan kebutuhan manusia
c. kelangkaan sumber daya dan waktu
d. kebutuhan manusia selalu tersedia
e. berkurangnya minat mandiri manusia untuk makmur

5. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi baik secara individual maupun secara keseluruhan disebut…
a. hukum ekonomi
b. hubungan fungsional
c. peristiwa ekonomi
d. motif ekonomi
e. hubungan kausal
6
6. Cara penyelidikan berdasarkan dalil-dalil pokok ekonomi menurut pikiran yang logis mencoba dan menyusun suatu kesimpulan dari peristiwa umum disebut…
a. Metode induksi
b. Metode deduksi
c. Metode empiris
d. Metode analisis
e. Metode sintesis

7. Tujuan mempelajari ilmu ekonomi adalah…
a. Agar manusia dapat mencapai kekayaan
b. Agar manusia bisa berdagang
c. Agar manusia bisa berwiraswasta
d. Agar manusia mengetahui cara mencari uang
e. Agar manusia bisa memenuhi kebutuhannya sehingga mencapai kemakmuran

8. Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak karena…
a. Pendapatan masyarakat berubah
b. Tidak terdapat barang subtitusi
c. Harga tetap
d. Pembelian dilakukan secara irrasional
e. Selera masyarakat tetap

9. Masalah pokok ilmu ekonomi adalah…
a. perasaan kekuranganmakmuran
b. tingkat harga dan jasa yang tinggi
c. tingkat pendapatan yang rendah
d. banyaknya jumlah penduduk
e. banyaknya jumlah dan jenis barang dan jasa yang diperdagangkan

10. Tujuan ilmu ekonomi adalah agar masyarakat ….
a. Dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya
b. Secepatnya mencapai keadilan
c. Dapat memiliki barang-barang lux
d. Dapat secepatnya menjadi kaya
e. Dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak





7
Jawaban Bab 1:



1. D
2. B
3. C
4. B
5. C
6. B
7. E
8. A
9. A
10. E

















8
PERMINTAAN DAN PENAWARAN



I. Permintaan

1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.

Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
a. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
b. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai
kemampuan membeli.

2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam
keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap).
Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka
jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin
banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah
yang membeli semakin sedikit.


9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan
yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya
terhadap jumlah barang yang diminta.
b. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya
pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas
permintaan.
c. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/
jasa, mempengaruhi jumlah permintaan.
Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan
sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah
permintaan berbeda.
d. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,
sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu,maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
e. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
f. Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
g. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
10
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak
mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi,
maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan
kertas koran.

4. Kurva Permintaan
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa
makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian,
karena:
1. Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi
mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
2. Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang
menjadi membeli karena mampu.



11
5. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus,
Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
* Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah
dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang,
dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Pergeseran kurva permintaan akibat perubahan pendapatan masyarakat.


P = harga
Q = jumlah barang yang ditawarkan
S = jumlah barang yang ditawarkan





12
II. Penawaran

1. Pengertian
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.
Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga
antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.

2. Hukum Penawaran
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah.
Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/
turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak ( cateris paribus). Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hokum permintaan. Coba bedakan di antara keduanya!

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
a. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada
akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi
murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.

13
d. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah
penawaran barang/jasa.
e. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.

4. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga
dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa
jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang
lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.

Tabel Penawaran


14
5. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang
mempengaruhinya. Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.

. Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga


P = harga
Q = jumlah barang yang ditawarkan
S = jumlah barang yang ditawarkan










15
KESEIMBANGAN HARGA

1. Pengertian
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya.
Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.






16
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha

menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000 unit.

2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah
permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran
akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.

.




















17
Soal-soal Latihan !

Bab 2


1. Usaha manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dengan melakukan berbagai tindkakan, disebut….
a. Hukum ekonomi
b. Motif ekonomi
c. Tindakan ekonomi
d. Politik ekonomi
e. Prinsip ekonomi

2. Kegiatan ekonomi terdiri dari…
a. Produksi dan distribusi
b. Distribusi dan konsumsi
c. Produksi dan konsumsi
d. Distribusi dan Pemakaian
e. Produksi,disttribusi dan konsumsi

3. Permintaan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan harga disebut…
a. Permintaan elastis
b. Permintaan sempurna
c. Permintaan inelastis
d. Permintaan kolektif
e. Permintaan Borderline

4. Arah penyusuran kurva permintaan yang slopenya negative (akibat turunya harga) adalah menyusur dari….
a. Kanan atas kekiri atas
b. Kiri bawah ke kiri atas
c. Kanan atas kekiri bawah
d. Kiri atas ke kanan bawah
e. Kiri bawah ke kanan atas

5. Permintaan dari pembeli yang disertai dengan kemampuan membayar harganya disebut….
a. Permintaan absolut
b. Permintaan kolektif
c. Permintaan potensial
d. Permintaan masyarakat
e. Permintaan relative



18
6. Pergeseran kurva penwaran ke kiri, dapat disebabkan oleh…
a. Perbaikan dalam teknik pembuatan barang
b. Jumlah produsen
c. Harga bahan baku dan factor lainnya turun
d. Harga barang turun
e. Kenaikan produsen yang sama bertambah

7. Jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan tingkat harga. Hukum penawaran ini kalau di gambarkan secara grafis akan menghasilkan kurva yang bergerak…
a. Vertikal dari kiri ke kanan pada sumbu Y
b. Miring dari kiri bawah ke kanan atas
c. Miring dari kiri atas ke kanan bawah
d. Vertical dari kiri bawah kekanan atas
e. Vertical dari bawah ke atas pada sumbu X

8. Kurva penawaran mula-mula adalah SS, akibat penggunaan teknologi baru dan biaya produksi turun. Pada harga yang sama, jumlah penawaran meningkat sebanyak….

a. OP
b. Q
c. OQ
d. QQ1
e. S1Q




9. Jumlah barang yang ditawarkan penjual akan meningkat,jika…
a. Permintaan turun
b. Harga naik
c. Harga turun
d. Harga tetap
e. Laba naik

10. Harga keseimbangan adalah…..
a. Harga dimana kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan di titik E
b. Harga yang ditetapkan pemerintah
c. Harga tertinggi yang berlaku di pasar
d. Harga terendah di pasaran
e. Harga dari semua barang yang di jual belikan di pasar.

19
Jawaban soal-soal latihan

Bab 2

1. C
2. E
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
8. E
9. B
10. A
















20
Bab 3& 4

PERILAKU KONSUMEN

Pengertian tentang Konsumen


Dalam ilmu perlindungan konsumen, terdapat setidak-tidaknya tiga pengertian tentang konsumen. Perundang-undangan umum yang ada tidak menggunakan arti yang sama dengan konsumen yang dimaksudkan, karena perlindungan konsumen ini menyesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan jaman. Perkembangan sosial ekonomi dan tehnologi pun telah berubah jauh dari saat-saat perundang-undangan umum tersebut disusun, karena itulah perlindungan konsumen memang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat berbagai pengertian mengenai konsumen walaupun tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat dengan pendapat lainnya. Konsumen sebagai peng-Indonesia-an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu"; atau "sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang". ada juga yang mengartikan " orang yang menggunakan barang atau jasa".

Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatuyang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindari kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangka satu pendekatan baru untuk mewujudkan perinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumenyang mempunyai pendapatan terbatas.

21
Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.

Analisis dalam bab ini menerangkan dua hal berikut:

1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.

Analisis seperti itu dinamakan Teori Tingkah Laku Konsumen.

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :
Pendekatan Nilai guna (Utiliti) Kardinal dan Pendekatan Nilai Guna Kardinal.
Dalam pendekatan nilai guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan pada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya keatas berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barabg-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang untuk konsumen memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva Kepuasaan Sama,Yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guma(Kepuasan ) yang sama.






22
TEORI NILAI GUNA

Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan NIlai guna atau Utiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggi lah nilai gunaya atau utilitinya.

Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian :
Nilai guna total dan Nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berafrti pertambahan (atau pengurangan ) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

Hipotesis utama teori nilai guna ,atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun,menyatakan bahwaq tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya keatas barang tersebut.













23
Macam-Macam Elastisitas

1. Elastisitas Permintaan

1. Pengertian

Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka angka yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity Demand).

2. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecilnya tingkat koefisien elastisitasnya.

Macam-macam elastisitas permintaan.
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.

2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahan permintaan. E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
Contoh: permintaan terhadap beras.


24
3. Elastis Uniter (E = 1)
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.
Contoh: barang-barang elektronik.

4. Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan
harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.

5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan.
Contoh: bumbu dapur.

2. Elastisitas Penawaran
1. Pengertian
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa
yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka
yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity
Supply).
Coba Anda ingat kembali apa arti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran!
2. Macam-macam Elastisitas Penawaran
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam,


25
yaitu:
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P.

2. In Elastis (E < 1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran.

3. Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran.

4. Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.

5. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi
sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar
dengan sumbu Q atau X.









26
Latihan soal Bab 3 & 4.!


1. Pada dasarnya inti masalah ekonomi adalah mempersoalkan hubungan antara
manusia dan….
a. manusia
b. kebutuhan
c. uang
d. benda
e. lingkungan

2. Kesibukan manusia untuk mencari nafkah dalam berbagai macam bidang usaha
untuk menujukan bahwa manusia itu sedang…
a. mencari kesibukan
b. mencari kekayaan
c. mencari kebutuhan
d. melakukan tindakan ekonomi
e. melakukan tindakan pemenuhan

3. Sesuai dengan intensitasnya, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi kebutuhan….
a. material dan spiritual
b. jasmani dan rohani
c. primer,sekunder dan tersier
d. individual dan kolektif
e. sekarang dan akan datang

4. Kebutuhan yang timbul sebagai pencerminan adanya factor kekurangan dalam diri manusia itu sendiri mendorong manusia untuk melakukan ….
a. politik ekonomi
b. tindakan ekonomi
c. hukum ekonomi
d. hubungan ekonomi
e. prinsip ekonomi

5. Pernyataan berikut ini merupakan tindakan yang tergolong kedalam prinsip ekonomi,yaitu…
a. penggunaan barang dengan boros
b. membeli barang mahal tanpa merhatikan kualitas
c. membeli barang kebutuhan dengan memilih,menawar dan membandingkan
d. mengadakan pesta yang berlebihan pada pesta perkawinan
e. makan dengan hidangan yang berlebihan.
27
6. Berikut ini yang mempengaruhi adanya altenatif pengunaan alat pemuas kebutuhan,kecuali…
a. tingkat pendapatan
b. status
c. lingkungan
d. kedudukan
e. norma agama

7. Tingkat kebutuhan hidup yang secara merata dapat dipenuhi ialah kebutuhan…
a. Primer
b. Sekunder
c. Tertier
d. Jasmani
e. Rohani

8. Cara penyelidikan berdasarkan dalil-dalil pokok, kemudian menurut pikiran yang logis dicoba dan disusun suatu kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang umum disebut…
a. metode deduktif
b. metode induktif
c. metode impiris
d. metode analisis
e. metode sintesis

9. Ekonomi terapan dapat diartikan sebagai….
a. Ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi secara menyeluruh
b. Penerapan dasar-dasar umum yang telah dirumuskan didalam ekonomi
kedalam kehidupan masyarkat secara nyata.
c. Penerapan masalah-masalah ekonomi secara khusus kedalam kehidupan
masyarakat secara nyata.
d. Penerapan pedoaman secara khusus kedalam kehidupan masyarakat
e. Penerapan masalah ekonomi secara menyeluruh untuk dilaksanakan secara
bertahap dan berencana.

10. Motif yang mendorong seseorang (pengusaha) untuk menguasai bermacam-macam perusahan dan bergerak dalam bidang usaha yang bermacam-macam ialah motif …
a. untuk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat
b. untuk mendapatkan penghargaan dalam masyarakat
c. untuk berbuat sosial
d. untuk dapat menolong kebutuhan orang lain
e. untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
28
Jawaban Bab 3 & 4 :



1. B
2. D
3. C
4. B
5. C
6. E
7. A
8. A
9. B
10. A
















29
PENUTUP

- Permintaan/Penawaran merupakan jumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli/
dijual pada tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan terdiri dari permintaan absolut dan efektif.
Hukum Penawaran: Jika harga naik, jumlah yang ditawarkan banyak dan sebaliknya.
Hukum Permintaan: Jika harga naik, jumlah yang diminta berkurang dan sebaliknya.
Hukum penawaran berkoefisien positif, sedangkan permintaan berkoefisien negatif.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan: harga barang, tingkat pendapatan masyarakat, intensitas kebutuhan, tingkat pendidikan/peradaban, pertambahan penduduk, selera, dan harga barang pengganti.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran: biaya produksi, teknologi, harapan
keuntungan, kebutuhan akan uang tunai, dan harapan harga masa yang akan datang.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
- Harga Keseimbangan terbentuk dari titik potong penawaran dan permintaan. Harga keseimbangan diperoleh karena tawar menawar antara penjual dan pembeli sampai terdapat titik temu.
- Pembeli/penjual digolongkan: sub marginal, marginal dan super marginal. Dari golongan
tersebut ada pembeli/penjual yang rugi, impas dan memperoleh keuntungan (premi produsen dan konsumen).
Pergeseran kurvanya akibat: bertambah/berkurangnya jumlah penawaran/permintaan.
- Perubahan harga membawa pengaruh terhadap jumlah penawaran/permintaan yang
terdiri: in elastis sempurna, in elastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
- Koefisien Elastisitas permintaan/penawaran dapat dicari dengan 3 cara:
- Membandingkan prosentase perubahan jumlah yang diminta/ditawarkan dengan perubahan harga.
- Membandingkan perubahan kuantitas dengan harga.
- Membandingkan perubahan harga sebelum dan sesudah serta jumlah permintaan/
penawaran sebelum dan sesudah.
30
DAFTAR PUSTAKA


Andamsari, Perumusan Aktivitas Belajar, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Haryono Anung, Tujuan Pembelajaran, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
GBPP SMU Tahun 1994 Kelas I SMU.
Purwanto, Perancangan dan Penggunaan Ilustrasi, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Lasmono Suharto, Petunjuk Belajar dalam Modul, Jakarta: Pustekkom, 1999/2000.
Sukirno Sadono, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Bina Grafika, 1981.
Suprapto J., Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: FE UI, 1991.
Susanti, Hera, Pemandu Belajar Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1996.
Subagyo Wiji Slamet, Pengantar Belajar Ekonomi, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997.
Wirodikromo, Sartono, Matematika untuk SMU, Jakarta: Erlangga, 1995.






















31